ADA WAKTU JEDA JIKA INGIN DIDOAKAN SELAMAT OLEH MALAIKAT

0
553
- Advertisement -

Hikmah Abdul Hamid Husain 

Setelah menunaikan Shalat Fardu atau Shalat Wajib, jangan langsung berdiri untuk Shalat Sunnah.

Antara Shalat Fardu dengan Shalat Sunnah harus ada waktu jeda sejenak, yaitu dengan tetap duduk berdzikir, berdoa atau pindah tempat.

Hadits Rasuulullaah SAW yang mengharuskan adanya jeda antara Shalat Fardu dengan Shalat Sunnah;

ﻭﺭﺩ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ :
“ﺇﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﺃﻣﺮﻧﺎ ﺃﻥ ﻻ‌ ﺗﻮﺻﻞ ﺻﻼ‌ﺓ ﺑﺼﻼ‌ﺓ ﺣﺘﻰ ﻧﺘﻜﻠﻢ ، ﺃﻭ ﻧﺨﺮﺝ”
( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ).
ﻓﺄﺧﺬ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺍﻟﻔﺼﻞ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻔﺮﺽ ﻭﺳﻨﺘﻪ، ﺇﻣﺎ ﺑﻜﻼ‌ﻡ، ﺃﻭ ﺑﺎﻧﺘﻘﺎﻝ ﻋﻦ مكانه.
Artinya:
“Sahabat dekat Rasuulullaah SAW bernama Mu’awiyah RA menuturkan bahwa; Rasuulullaah SAW melarang kita melangsungkan Shalat Fardu dengan Shalat Sunnah tanpa jeda dengan berbicara, berdzikir, berdoa atau keluar dari Shaf atau pindah tempat”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Muslim).

Hadits Rasuulullaah SAW melarang usai salam kanan kiri penutup Shalat Wajib langsung berdiri;

- Advertisement -

ﻋﻦ ﺍﻟْﺄَﺯْﺭَﻕُ ﺑْﻦُ ﻗَﻴْﺲٍ ﺃﻥ ﺭﺟﻠًﺎ ﺻﻠَّﻰ ﻣﻊ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﺛﻢ ﻗﺎﻡ ﻟﻴﺸﻔﻊ،
ﻓﻮﺛﺐ ﻋﻤﺮ ﻓﺄﺧﺬ ﺑﻤﻨﻜﺒﻪ ﻓﻬﺰﻩ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ :
ﺍﺟﻠﺲ ﻓﺈﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﻬﻠﻚ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﺇﻻ‌ ﺃﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺑﻴﻦ ﺻﻼ‌ﺗﻬﻢ ﻓﺼﻞ ،
ﻓﺮﻓﻊ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﻓﻘﺎﻝ: ﺃﺻﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻚ ﻳﺎ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﺨﻄﺎﺏ .
رواه أبو داود وصححه الألباني
ويكفي في الفصل بينهما الاستغفار ولو ثلاثا.

ملاحظة
لعل هذا الحكم يهم المرأة أكثر لأن مصلاها واحد في البيت فتصلي الفريضة ثم تقوم وتصلي السنة ولا تفصل بينهما بكلام أو حركة أو انتقال.

فالخلاصة ان من صلى الفريضة عليه ان يفصل بينها وبين صلاة النافلة بكلام او استغفار او تسبيح او حركة
او انتقال.
Artinya:
“Seorang Sahabat bernama Arzaq Bin
Qais RA menuturkan bahwa, ada seseorang langsung berdiri usai Shalat Fardu bersama Nabi SAW dan langsung berdiri ingin lanjut Shalat Sunnah, maka Umar AlKhattaab seketika memaksanya duduk kembali dan menegurnya agar tetap duduk dahulu sejenak dan menasehatinya:
“Tahukah engkau, bahwa Ummat terdahulu dari Ahlul Kitab hancur lebur karena mereka menyalahi perintah Tuhan, yaitu tidak ada jeda antara Shalat shalat mereka”.
Seketika itu pula, Nabi SAW bersabda;
“Engkau Dibenarkan Allaah wahai Umar Ibnul Khattaab”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Abu Dawud).

Catatan
1. Sehabis Shalat, jangan segera berdiri, duduklah sejenak untuk bedzikir, istighfar dan berdoa. Jangan tergesa gesa berdiri pergi.
2. Setelah Shalat Fardu, adalah kesempatan emas curhat dan memohon kepada Allaah SWT.
3. Ingat pesan Nabi SAW:
“Apabila seseorang di antara kamu Shalat, kemudian ia tetap duduk ditempatnya, maka Malaikat senantiasa mendoakannya:
“Yaa Allaah. ampunilah dia,
Yaa Allaah sayangilah dia, selama Wudhunya belum batal atau berdiri”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Al-Bukhari dan Ibnu Khuzaimah).

Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).

Abdul Hamid Husain, Alumnus Ummul Qura University, Makkah dan King Abdulaziz University, Jeddah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here