Baksos PPSP DAJ: Ku Kan Kembali Lagi di Ponpes Kobong Salaf

0
700
- Advertisement -

PINISI.co.id- Sebulan menjelang bulan Ramadhan, alumni PPSP IKIP Ujunpandang DKI Jaya atau yang lebih familiar dengan sebutan DAJ melakukan bakti sosial di Pondok Pesantren (Ponpes) Kobong Salaf, desa Bantu Asih, Cigudeq, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/3/2022).

Ketua DAJ Ichsan Gaffar memimpin rombongan didampingi Ketua Baksos Andi Irama Setiawati menyerahkan bantuan berupa 43 mushaf Al-Quran, peralatan shalat buat santri dan santriwati. Paket bantuan diterima pengasuh pondok ustas Abujidan disaksikan para santrinya.

Sebelumnya DAJ menyalurkan bantuan natura dan pengadaan material hingga pondok mungil yang bersisian dengan kali Pucung ini hampir rampung. Tadinya lahan ponpes menyisakan pondasi dan konstruksi yang siap bangun.

Menurut Ichsan, baksos ini merupakan wujud kepedulian buat sesama dan bagi DAJ memang terpanggil untuk kegiatan sosial meliputi keagamaan dan pendidikan. “Kegiatan sosial DAJ sudah sering kita lakukan, dan mudah-mudahan untuk penyelesaian ponpes ini, dapat mengajak donatur lainnya,” ucap Ichsan.

Senada, Irama menguraikan, ketika dimulai proyek pembangunan mushalla diperlukan mitra buat melancarkan pembangunannya. “DAJ ikut membantu penyelesaian pembangunan pondok pesantren semampu dana yang tersedia termasuk memberikan fasilitas pendukung lainnya,” jelas Irama seraya menambahkan, donasi yang dihimpun DAJ sebanyak Rp. 19.600.000.

- Advertisement -

Selain dana untuk pembangunan fisik, selebihnya untuk pengadaan mukena, sajadah, songkok, sarung, sapu, alat pel, hingga tempat sampah.

Tiga srikandi Husnul Hidayah, Vetha Arsyad dan Suriah Hanafi yang merangkap sopir, dengan mobil bak membawa natura berupa meja kursi, kipas angin, berikut perangkat lainnya dihantar dari Kalibata, sekitar 60 kilometer ke lokasi ponpes. Sementara urusan logistik ditangani Novarisanty Tasrief. Adapun proses pembangunan dikawal oleh Adzam Fatta dan R. Gazali.

Irama menambahkan, ponpes masih membutuhkan bantuan, berupa kamar santri pria, yang rencananya dibangun di atas mushalla, serta renovasi kamar santri wanita terutama atapnya. Hingga kini ada 50 santri yang mondok di Ponpes Kobong.

Lokasi ponses diapit bukit yang resik dan sungai yang mengalir jernih. Sayangnya, timpal Ardas M Idrus, masyarakat membuang sampah ke kali. ” Padahal potensi ini bisa dijadikan desa wisata untuk gowes misalnya,” ujar Ardas yang dikenal pesepeda wisata.

Setelah shalat Dhuhur berjamaah dan makan bersama dengan santri, wajah-wajah sumringah warga desa mengiringi pelepasan rombongan DAJ pulang ke Jakarta, ditingkahi rinai hujan dan kecipak air kali. (Daeng Limpo)



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here