Makassar Kota Modern yang Berbasis Budaya

0
556
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

PEMAHAMAN di kota modern pada umumnya adalah sebuah perilaku kehidupan berinteraksi dan pelayanan masyarakat yang serba cepat, efektif dan fungsional.

Perilaku budaya itu yang menekankan pada adab Pangadereng/pangadakkang dalam bertutur kata yang sopan santun serta perlakuan yang saling memuliakan dan menghormati.

Menempatkan kedudukan orang yang lebih tua untuk dihormati, dan yang lebih muda untuk disayangi dan dibimbing.

Peradaban kehidupan di era modern ini, hendaknya tetap bisa harmonis bersandar pada nilai budaya pangadereng sebagai jati diri orang Bugis
Makassar.

- Advertisement -

Kita menghindari ada seorang anak yang berteriak-teriak memanggil nama orang tuanya, ada orang yang berteriak di jalanan memaki maki sang pemimpinnya yang dianggap tidak becus dan menyalah gunakan kekuasasn kepemimpinannya.

Nilai pangadereng mengatur wadah / tempat yang terhormat/baruga tudang dipulung untuk menyampaikan dialog aspirasi protes dengan tutur bahasa yang santun, tidak mempermalukan orangtua/ sang pemimpin di hadapan khalayak umum.

Adat dalam lontaran menyebutkan tiga cara menghukum sang pemimpin/raja dari dewan adat dengan menurunkan jabatannya yaitu Ipalessoi.

Cara kedua yaitu mengusir keluar kampung disebut Ipoppangengi Tana.

Dan cara ketiga yang tidak memberi ampunan yang harus di bunuh karena perbuatan yang sangat tercela yaitu Yunoi.

Budaya tidak diidentikkan dengan suatu tradisi kesederhanaan misalnya dengan duduk makan bersila pake jari tangan dengan perlengkapan pring, gelas dan sendok dari bahan kaleng.

Arus Globalisasi

KEMAJUAN teknologi sebagai perangkat peradaban kehidupan modern tak dapat dihindari dengan pengasingan menutup diri.

Apa implikasi dari abad modern kemajuan itu, bahwa manusia tidak lagi hidup berkaum satu suku bangsa, sekarang ini sudah menjadi suku global yang tanpa sekat pembatas untuk berinteraksi setiap saat.

Apa yang terjadi di suatu belahan dunia dengan cepat terakses ke seluruh penjuru belahan dunia lainnya.

Demikian halnya dengan pengaruh dari masing-masing warga negara
yang membawa budayanya bermukim di suatu perkotaan.

Hal yang dapat dilakukan adalah ketahanan/benteng budaya dari masing masing sub etnis dalam perilaku adab berinteraksi dengan kesantunan dan penghormatan terhadap keberagaman/pluralisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Beranda Inspirasi Ciliwung 25 Oktober 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here