PINISI. co. id- Masyarakat Buton yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Cia-cia Laporo (KKCL), bertekad membalikkan peta politik di Kompleks Pasar Sentral Kelurahan Bintuni Timur Distrik Bintuni, dalam momen Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Dihadapan Petrus Kasihiw saat Bersilahturahim, Dahamudin, Ketua KKCL mengatakan puas atas kinerja Petrus Kasihiw dan Matret Kokop yang telah membawa kemajuan di pelbagai aspek kehidupan.
“Selama ini selalu muncul klaim bahwa para pedagang di Pasar Sentral bukan menjadi basis suara Piet-Matret. Itu tidak benar,” kata Dahamudin menepis anggapan orang yang menyatakan Piet-Matret hanya akan mendapatkan sedikit suara di kompleks Pasar.
“Kami akan buktikan bahwa Piet-Matret lah yang sebenarnya pemilik 70 persen suara di kompleks pasar. Selama tiga kali Pak Piet maju dalam pilkada, warga Buton menjadi pemilih setianya,” katanya saat menerima kunjungan silaturahmi kandidat petahana ini di Kompleks Pasar Sentral, Minggu (15/11/20).
Lebih lanjut menurut Dahamadin, kontestasi Pilkada kali ini terasa istimewa bagi masyarakat Buton. Masyarakat Buton ambil bagian dalam barisan depan, untuk mendukung kandidat Piet-Matret. Padahal, dalam berbagai momen pesta demokrasi sebelumnya, warga KKCL hanya berada di balik layar dan tidak diperhitungkan.
“Baru kali ini muncul dalam pilkada. Kalau berada di belakang layar terus, selalu orang banyak tepuk dada, mengaku bahwa dialah yang memenangkan pertarungan di pasar. Alasan itulah yang membuat kami hari ini muncul ke permukaan, untuk mengamankan suara Piet-Matret di pasar. Selama ini kami dihina dan caci maki, orang-orang KKCL tidak berani bangun posko. Tidak berani berpolitik,” ujar Dahamadin.
Ir. Petrus Kasihiw MT, calon Bupati Teluk Bintuni mendapat kejutan dari keluarga besar Buton, saat melakukan silaturahmi di posko pemenangan PMK2 Jilid 2 di kompleks pasar sentral. Kehadiran Piet-Matret di komplek Pasar Sentral, mendapat sambutan luar biasa dari keluarga besar KKCL.
Selain disambut dengan cara adat, Bupati Teluk Bintuni yang sedang cuti dari jabatannya ini mendapatkan suguhan kue tart untuk perayaan ulang tahunnya ke 56 dari ibu-ibu Kerukunan Keluarga Cia-cia Laporo (KKCL). Kandidat petahana ini terlihat sempat menutup wajah dengan kedua telapak tangan, merasa haru dengan peristiwa itu.
“Selamat datang Pak Piet bersama tim. Beginilah situasi masyarakat KKCL, yang setiap hari hanya sibuk di pasar. Hari ini kami meluangkan waktu, pulang dari pasar lebih awal, hanya karena ingin bertemu dengan Pak Bupati,” kata Dahamadin.
Biasanya, kata Dahamadin, warga Buton yang mayoritas berdagang di pasar sentral ini, baru pulang ke rumah saat jam 6 sore. Tapi saat mendengar pasangan Piet-Matret mau datang silaturahmi dengan warga di kompleks pasar, para pedagang ini rela menutup lapaknya pukul 13.00 WIT.
“Ini karena kecintaan kami kepada pasangan Piet-Matret. Kami akan berjuang untuk memenangkan PMK2 menuju jilid 2,” pungkasnya. (Ari)