SWI Kecam Aksi Teror terhadap Wartawan di Aceh, Sementara SWI Depok Mantapkan Agenda HUT ke-8 dan Rakerda Akhir Tahun

0
21
- Advertisement -

PINISI.co.id- Sekretariat Bersama Wartawan Indonesia (SWI) menegaskan komitmennya dalam memperjuangkan kebebasan pers dan solidaritas antarjurnalis di seluruh Indonesia. Dua peristiwa penting mewarnai organisasi ini pekan ini: kecaman keras atas aksi teror terhadap wartawan di Aceh dan persiapan agenda besar DPD SWI Kota Depok menjelang akhir tahun 2025.

Pertama, SWI mengecam keras tindakan teror orang tak dikenal terhadap Syahbudin Padank, wartawan sekaligus pengurus SWI Kota Subulussalam, Provinsi Aceh. Insiden perusakan rumah dan pelemparan mobil milik Syahbudin terjadi di Desa Sikalondang, Dusun Lae Mbetar, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, pada Jumat dini hari (17/10/2025). Aksi ini menambah panjang daftar kekerasan terhadap wartawan di Tanah Air.

Pelaksana Tugas Ketua Umum SWI, Herry Budiman, menyatakan tindakan tersebut merupakan serangan terhadap kebebasan pers dan demokrasi.

“Itu tindakan keji dan biadab terhadap kebebasan pers. Polisi harus mengusut tuntas kasus ini, tidak hanya menangkap pelakunya tapi juga dalangnya,” tegas Herry dalam rilis resmi SWI, Sabtu malam (18/10/2025).

Ia menambahkan, kekerasan terhadap wartawan tidak boleh dibiarkan dan harus diusut secara menyeluruh. “Bisa saja OTK itu hanya suruhan. Kepolisian harus berani membongkar siapa dalangnya,” ujarnya.

Herry juga mengajak masyarakat untuk menyelesaikan keberatan terhadap karya jurnalistik dengan cara yang santun dan sesuai hukum.

“Silakan gunakan hak jawab atau buat pengaduan ke Dewan Pers. Jangan dengan cara-cara teror. Masyarakat harus mendukung kemerdekaan pers sebagai wujud membangun demokrasi,” tandasnya.

Ketua SWI Subulussalam Suhendri Solin turut menyampaikan keprihatinan mendalam dan mendesak aparat segera menangkap pelaku.

“Ini bukan hanya serangan terhadap anggota kami, tapi terhadap seluruh wartawan di Aceh. Polres harus segera mengusut dan menangkap pelaku. Ini pelanggaran HAM dan ancaman terhadap kebebasan pers,” ujarnya.

Korban telah melaporkan kasus ini ke Polres Subulussalam dengan nomor laporan STTLP/B/137/X/2025/SPKT/POLRES SUBULUSSALAM/POLDA ACEH. Dalam laporannya, Syahbudin menegaskan bahwa serangan tersebut berkaitan dengan profesinya sebagai wartawan dan meminta agar kasus ini diproses juga berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

SWI Depok Mantapkan 3 Agenda Besar Akhir Tahun 2025

Sementara itu, di Depok, DPD SWI Kota Depok menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) antar pengurus dan divisi dalam rangka memantapkan tiga agenda besar menjelang akhir tahun, yakni HUT ke-8 SWI Depok, Rakerda 2025, dan HUT ke-7 Ngopi Bareng. Rakor yang digelar di bilangan Pasir Putih, Sawangan, pada Sabtu (18/10/2025) ini dihadiri oleh jajaran pengurus dan anggota SWI Depok.

Ketua DPD SWI Depok Yenni menegaskan pentingnya sinergi dan gotong royong antaranggota agar seluruh kegiatan berjalan lancar.

“Walaupun sudah ada panitia, budaya gotong royong dan saling dukung harus tetap dijaga agar seluruh agenda berjalan sukses,” ujar Yenni.

Dalam rapat tersebut, disepakati pembentukan Panitia Rakerda SWI Depok 2025 yang diketuai oleh Ade Nopiansyah, dengan Aldimas sebagai sekretaris dan Icha sebagai bendahara.

Sekretaris SWI Depok Riki Batara menambahkan, persiapan HUT SWI Depok ke-8 sudah hampir rampung dan akan digelar pada 30 Oktober 2025.

“Kita pastikan acara puncak tetap berjalan sesuai rencana, meski ada beberapa penyesuaian dalam rangkaian kegiatan,” ujarnya.

Riki juga menyampaikan bahwa dua agenda lainnya, yakni HUT Ngopi Bareng dan Rakerda, akan digabung dan dilaksanakan pada bulan Desember.

“Kita jadikan satu, HUT Ngopi Bareng dengan Rakerda, kemungkinan di luar Kota Depok. Semoga berjalan lancar tanpa hambatan,” tutupnya. (Irfan| SWI News)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here