PINISI.co.id- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah membuat berbagai kebijakan dalam memberikan ruang seluas-luasnya bagi perempuan untuk terlibat di desa. Pasalnya peran perempuan sangat penting dalam pembangunan desa, tidak sekedar pelangkap saja.
Pesan ini disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat menerima kunjungan sejumlah Peserta Forum Nasional (Fornas) Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) IV tahun 2022 di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta pada Kamis (10/11).
“Didalam kebijakan kami didalam musyawarah desa pun, perempuan ditempatkan bukan sekedar kata-kata. Tapi definisinya menjadi penting, karena PEKKA harus diundang dalam forum musyawarah didesa, karena PEKKA memiliki peran yang sangat besar didalam perencanaan,” tegas Menteri yang akran disapa Gus Halim ini.
Bahkan, lanjut Gus Halim, terdapat satu SDGs Desa dari 18 SDGs Desa yang menjadi satu ukuran agar tercapainya pembangunan yang diharapkan didesa yakni SDGs Desa tentang keterlibatan perempuan dalam pembangunan di desa.
“Ada satu arah tujuan yang hanya membahas keterlibatan perempuan di desa. Ini kita munculkan betul pada level desa atau kita rumuskan di SDGs desa bahwa posisi perempuan didalam totalitas arah kebijakan pembangunan itu memiliki posisi yang amat sangat strategis,” kata Gus Halim.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Halim juga mengapresiasi apa yang telah di lakukan oleh PEKKA di Indonesia.
“Saya tidak bisa berkomentar. Ini sangat luar biasa. Saya sangat kagum dengan apa yang telah dilakukan PEKKA Indonesia. Kemandirian perempuan sudah teruji. Indonesia, bangsa kita butuh perempuan yang sangat luar biasa. Menurut saya, ini adalah tokoh-tokoh mulia di wilayah masing-masing yang telah berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara,” kata Gus Halim.
Sementara itu, Koordinator Pendidikan Akademi Paradigta PEKKA Indonesia, Siti Zamraini Alauti yang memimpin rombongan menyampaikan bahwa PEKKA sejak 2001 hingga 2022 telah membentuk koperasi primer dan sekunder di sejumlah wilayah serta satu induk koperasi yang dinamakan Koperasi PEKKA Nusantara dengan modal swadaya.
“Koperasi telah memberikan pinjaman untuk digunakan dalam membangun usaha, kebutuhan keluarga seperti membangun rumah, pendidikan anak, kesehatan dan lainnya,” kata Siti Zamraini.
Selain kegiatan koperasi, kegiatan ekonominya dengan membangun PEKKA Mart yang berfungsi sebagai pasar lokal yang sudah terbentuk diberbagai desa. Pasar lokal inilah, PEKKA menjual dan membeli produk-produk lokal.
“Kita berharap ketahanan pangan, kedaulatan pangan, kedaulatan ekonomi terus berjalan dan Berharap ekosistem usaha bisa terwujud,” kata Siti Zamraini yang akrab disapa Reni ini.
Reni menambahkan bahwa PEKKA juga memiliki kegiatan dalam bidang hukum misalnya adanya klinik layanan dan konsultasi yang dilaksanakan secara bergilir disetiap desa sebagai tempat masyarakat berkonsultasi tentang identitas hukum, perlindungan sosial dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“PEKKA juga ada akademi Paradigta yang dilakukan didesa dengan tujuan menyiapkan calon-calon pemimpin penggerak desa yang nantinya dapat memimpin komunitasnya dalam menghadapi berbagai permasalahan isu yang dihadapi di desanya masing-masing,” kata Reni. (Syam)