PINISI.co.id- Wafatnya tokoh bangsa Tanri Abeng pada Minggu dinihari (23/6/24) banyak meninggalkan legasi buat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di mana Tanri Abeng adalah Dewan Penyantunnya.
Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna merasakan kesedihan mendalam atas berpulangnya Tanri Abeng. “Selamat jalan tokoh bangsa, KKSS kehilangan tokoh saudagar, tokoh pendidikan. Setiap berada di suatu posisi almarhum selalu memberikan totalitas kerja, dedikasi, dan pengabdian serta profesionalitas terbaik,” ujar Patahna yang turut memanggul keranda jenazah Tanri Abeng ke peristirahatan terakhir.
Menurut Patahna, Tanri Abeng adalah tokoh KKSS yang telah banyak menanamkan karya di KKSS. “Beberapa karya monumental buat KKSS yaitu pengembangan kawasan Tanjung Bunga Makassar, pembangunan Sekolah Unggulan Malino dan pendirian Universitas Tanri Abeng,” ujar Patahna.
Selain itu Tanri Abeng juga selalu menempatkan rumahnya untuk warga KKSS dalam berbuka puasa bersama. Dan patut pula diingat, kata Patahna peran almarhum sangat besar dalam pementasan drama I Lagaligo di pentas dunia.
Tanri Abeng merupakan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pertama pada 1998 yang ditunjuk oleh Presiden Soeharto. Pria asal Sulayar ini kemudian melanjutkan jabatannya sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN di era Presiden BJ Habibie. Almarhum telah membuat blue print atau cetak biru BUMN.
Setelah menjadi menteri, Tanri banyak berkiprah sebagai komisaris di perusahaan BUMN seperti pernah menjadi Komisaris Utama PT Telkom Indonesia, Komisaris Utama PT Pertamina Persero, dan Komisaris Utama PT Bio Farma. Pada 2011, Tanri mendirikan Universitas Tanri Abeng di Jakarta Selatan.
.
Tanri Abeng dikebumikan di pemakaman keluarga Tanri Abeng University, di samping makam istrinya, Farida Nasution di Jakarta. Semula pemerintah menawarkan Taman Makam Pahlawan Kalibata namun pihak keluarga ingin Tanri Abeng dimakamkan di pemakaman keluarga. (Lif)
