PINISI.co.id- Sejumlah pilar di bawah naungan KKSS meminta agar mereka diberi hak sehingga dapat mencalonkan Ketua Umum KKSS dalam Mubes XII KKSS yang akan dihelat di Makassar 9-11 April 2025 mendatang.
Hal itu mengemuka saat buka puasa bersama yang diinisiasi oleh Pilar IKKG Gowa, di Gedung NRA Jakarta, Kamis (6/3/25). Sejumlah Ketua Umum Pilar yang hadir adalah, Mashur Bin Moch Alias dari Pilar Kebugis, Zainal A. Sahabuddin dari pilar Pangkep, Ketua Pilar Wajo Amran Jamaluddin, selain Awaluddin Tjalla dari pilar Gowa.
Tampak pula sejumlah sekjen pilar yaitu Sekjen HIKMA, Bone, Barru, Pinrang, Soppeng, Selayar, serta Ketua BPW Sumbar, serta dua mantan Ketua Umum KKSS Hasanuddin Massaile dan M. Sattar Taba, berikut sejumlah tokoh masyarakat Gowa antara lain Mubha Kahar Muang.
Selama ini, tata tertib pemilihan menyebutkan Pilar cuma memiliki hak suara tanpa dapat menyodorkan calon ketua umum yang dikehendaki. Karena itu, peserta Pilar sepakat untuk diberi hak setara dengan BPW dalam pencalonan Ketum KKSS.
Sejauh ini nama-nama calon nakhoda KKSS yang beredar mengacu pada tiga nama yaitu Muchlis Patahna sebagai petahana, Andi Amran Sulaiman, selain M. Yasin Azis dari Pilar Barru.
Salah seorang pendiri KKSS Asrul Azis Taba yang juga berlaku sebagai tuan rumah, menyarankan agar dalam membangun KKSS ke depan melibatkan pemangku kepentingan seperti Pilar dengan adil, sehingga peran
Pilar mampu menggerakkan KKSS. “Organisasi harus memanfaatkan potensi kerukunan warga,” kata Asrul dengan pertimbangan karena Pilar adalah ujung tombak KKSS.
Terkait Mubes nanti, hendaknya dipilih sosok ketua yang mampu mengayomi warga dan KKSS sejatinya menjadi organisasi yang mandiri. Ia juga mewanti-wanti agar pemilihan tidak menggunakan cara-cara politik uang.
Hal senada diingatkan Hasanuddin Massaile bahwa pemilihan hendaknya satu putaran saja. Dan yang terpilih oleh kemauan warga, jangan memakai broker. “Ketua yang terpilih bukan karena uang,” ucap Massaile.
Sementara itu Ketua Umum Pilar Pangkep Zainal A. Sahabuddin mengungkapkan, dalam Mubes paling ideal adalah pemilihan lewat musyawarah mufakat atau dengan aklamasi. “Risiko kalau memilih pejabat konsekuensi logisnya harus kita pikul ketika pejabat bersangkutan mendapat masalah. Sebaiknya dipilih yang mau bekerja. Kita tak kehabisan tokoh,” jelas Zainal.
Ketua Kebugis Moh Mansur mendorong figur ketua yang bisa memajukan KKSS,
yang mau melayani dan ikhlas bekerja, serta mampu memayungi warganya.
Menanggapi hal itu Awaluddin Tjalla berjanji akan merekomendasikan hasil pertemuan Pilar ke panitia Mubes. Seperti diketahui Tjalla juga merupakan SC Mubes XII KKSS. (Lip)